Sabtu, 01 Januari 2011

# 9. Bencana Membawa Cinta

Hari kedua ospek nih, menjelang bubaran kita dikumpulin di aula buat ngederin salah satu dosen muda berkicau. Yang aku inget sih inti pesannya selama masih muda penuhi lah waktumu dengan buku, pesta, dan cinta.

“Nah, contohnya kayak mas-nya yang itu tu, yang gemuk. Pedekateee aja walaupun dosennya lagi ngomong di depan”. Pak dosen ngomong gitu sambil nunjuk gemes ke arah aku yang lagi noleh ke belakang, dengan badan sedikit miring santai kayak di pantai, dengerin Ayu ngomong. Ayu minta ditemenin ke apotik pas pulang nanti.

Begitu Ayu ngasih kode dengan nunjuk2 kecil kedepan sambil menatap tali sepatu yang terkulai lesu, aku langsung balik arah menghadap ke depan dengan sejuta malu.

“Kasih tepuk tangan dong, buat semangatnya yang tak kenal waktu dan tempat, serta bentuk dan rupa”. Sambung Pak dosen. HAHAHAHAHAHA!!! PLOK PLOK PLOK!!! SUIT SUIIIIT!!! Aula yang penuh sesak itu bergemuruh oleh anak2 satu angkatan, serta KAMTIB yang dari tadi jaim gak pernah senyum, serta beberapa orang dosen yang tertawa kecil ala pejabat.

TENGSIN GUE!!! Pake tas kresek yang merupakan tugas ospek, gue tutupin muka kayak penjaja sek yang lagi kena grebek!!!

Aku ngelirik ke belakang dikit. Terlihat wajah Ayu yang merona karena malu, dan tiba2 dalam hatiku ada rasa suka sama Ayu.

Walaupun gak ngerusak seperti gempa, bagi gua ini bencana. Bencana membawa cinta.

J Sedikit Pesan:
  • Hati2 terhadap cinta (apalagi cinta buta), sering datang tak terduga. Kadang datang dalam bencana, kadang datang dengan bencana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar